Profil dan Sejarah STT Moriah
STT Moriah lahir karena pergumulan dan kerinduan untuk memberikan pendidikan Teologi yang mengenal Kitab Suci dari teks aslinya serta memberitakan pesan Kitab Suci (bnd. Mat. 28:19-20). STT Moriah memiliki motto “Melayani yang Tak Terlayani” dengan filosofi “Berdaya cipta dalam memperlengkapi mahasiswa untuk menghasilkan mahasiswa yang memiliki komitmen spiritual, sosial dan moral.”
STT Moriah didirikan dengan semangat pengenalan yang baik akan Kitab Suci dari teks dan bahasa-bahasa aslinya, membina secara ekumenis dan inklusif serta memperlengkapi gereja dan masyarakat yang dipanggil dan dipilih untuk tugas yang mulia bagi kemuliaan Tuhan. “Moriah” adalah nama bukit di mana Abraham mempersembahkan anaknya Ishak sebagai perwujudan iman dan ketaatan kepada Tuhan serta kerinduan untuk memuliakan Tuhan. Nama “Moriah” mengingatkan semua orang, untuk mempersembahkan hidup sebagai persembahan yang hidup dan yang kudus serta yang berkenan kepada Tuhan. Apapun yang kita lakukan bertujuan untuk memuliakan Tuhan, bukan memuliakan diri sendiri.
STT Moriah didirikan oleh keluarga yang mengasihi Tuhan yaitu Bapak Handiman Tjokrosaputro dan Ibu Dr. Elizabeth Sindoro serta mendapat dukungan dari para pengajar yang memiliki beban dan misi yang sama pada tahun 2006. Sekarang, STT Moriah berada di bawah naungan Yayasan Moriah yang bergerak di bidang pendidikan, kesehatan, pelatihan dan sosial di seluruh Indonesia.